Zaman ini sudah
memasuki zaman global warming. Semua rumah dituntut untuk bernuansa ramah
lingkungan. Salah satu caranya yaitu dengan mengganti penggunaan AC (Air
Conditioner) dengan ventilasi alami dan membuat lingkungan tampak asri. "Ingat
bahwa ventilasi alami akan sangat bergantung pada kualitas udara lingkungan
sehingga udara lingkungan yang sejuk dan sehat menjadi modal utama keberhasilan
ventilasi alami"(Satwiko,2003:20). Menurut Satwiko (2003:21),"Jendela
krepyak baik digunakan karena aliran udara dapat terjaga sementara privasi
tidak terganggu…Partisi akan menghalangi kebebasan angin bergerak dalam
ruangan".
Untuk mengurangi panas di dalam rumah kita
harus pintar dalam mengatur letak perabotan dan warna tiap ruangan.
"Permukaan berwarna gelap akan menyerap radiasi panas matahari dan
menjadi panas. Permukaan yang panas ini akan memanaskan udara yang bersentuhan
dengannya. Udara yang menjadi panas dapat masuk ke dalam ruangan, mengakibatkan
udara di dalam ruangan panas. Halaman yang tertutup rumput atau ternaungi oleh
pohon akan lebih sejuk. Sebenarnya dedaunan akan akan menyerap radiasi panas
juga, tetapi panas tadi dimanfaatkan dalam proses asimilasi, bukan menjadi
panas yang berlebihan. Blok beton adalah penyerap panas yang akan menambah panas
udara di sekitarnya. Oleh karena itu, apabila penggunaan blok beton tidak dapat
dihindarkan, pakailah blok beton yang berongga, dan isilah rongga dengan
rumput" (Satwiko,2003:20).
Menurut Satwiko (2003:21), "Sebisa
mungkin bangunan kita jangan berdenah rumit". Bangunan rumah jangan
terlalu dipaksakan sesuai dengan keinginan kita. Kita juga harus memadukannya
dengan luas lahan dan bentuk lahan yang kita miliki.