Diberdayakan oleh Blogger.
Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format
RSS

Total Tayangan Halaman

UJI PEMADATAN TANAH ASTM D - 1556


I.         PENDAHULUAN
Uji pemasatan tanah bertujuan untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume kering tanah padat, dan untuk mengevaluasi tanah agar memenuhi syarat kepadatan. Untuk mencapai berat volume kering maksimumnya diperlukan satu nilai kadar air optimum.
Berat volume kering bergantung pada kadar air, jenis tanah, dan usaha yang diberikan oleh alat penumbuknya. Pengujian ini disebut juga dengan uji proctor.

II.      TUJUAN PENGUJIAN
2.1   Praktikan dapat melaksanakan pemadatan tanah dengan prosedur yang benar.
2.2   Praktikan dapat menggambarkan grafik hubungan antara berat isi kering dan   kadar air untuk enersi pemadatan tertentu.
2.3   Praktikan dapat menentukan nilai berat isi kering maksimum  (gdry maks) dan nilai kadar air optimum (OMC).

III.   PERALATAN DAN BAHAN
3.1       Cetakan (Mould) dengan diameter ±102 mm dan ±152 mm
3.2       Alat penumbuk (hammer) dengan berat 2,5 kg dan 4,54 kg
3.3       Ayakan No. 4 ( 4,75 mm) atau 3 / 4 “ ( 19mm)
3.4       Timbangan dengan ketelitian 1,0 gram
3.5       Jangka sorong
3.6       Extruder (alat pengeluar contoh tanah)
3.7       Oven
3.8       peralatan penentuan kadar air
3.9       Alat perata , talam, mistar, palu karet, dan tempat contoh

3.10   Tanah/ benda uji

lV. PERSIAPAN BENDA UJI
4.      4.1    Ambil tanah contoh. Jika tanah masih lembab, keringkan terlebih dahulu dengan menjemur atau                      mengoven tanah tersebut.
4.     4.2    Jika tanah sudah kering, pukulah atau tumbuk tanah dengan palu karet agar tidak tidak ada gumpalan-            gumpalan tanah.
        4.3    Ayaklah tanah tumbukan tadi pada saringan No. 4 atau No. ¾.
        4.4     Tanah yang lolos ayakan tadi kemudian timbang sebanyak 2,5 kg atau 5 kg sejumlah yang dibutuhkan.
        4.5    Tuangkan air sedikit-sedikit pada tanah yang ditimbang tadi. Lalu aduk hingga rata.  

V. PROSEDUR PENGUJIAN
5.1     Siapkan cetakan / mould dalam keadaan bersih, lalu ukur tinggi, diameter, dan volume cetakan tersebut. Kemudian timbang beratnya.
5.2         Olesi  cetakan, alas dan leher penyambung dengan oli secukpanya.
5.3         Ambil benda uji, masukan sebagian kedalam mould di permukaan yang rata dan kuat.
5.4         Mould diisi benda uji 1/3 bagian, lalu tumbuk 25 kali dengan rata.
5.5         Isi 2/3 bagian mould untuk lapisan kedua, kemudian di tumbuk 25 kali.
5.6         Isi penuh mould untuk lapisan ketiga, lalu ditumbuk 25 kali.
5.7    Sebelum menambahkan tanah untuk pemadatan lapis berikutnya, muka tanah hasil pemadatan sebelumnya harus dikasarkan dengan pisau/ spatula.
5.8         Lepas leher penyambung dan potong kelebihan tanah dengan pisau perata.
5.9         Bersihkan bagian luar dan timbang dengan/ tanpa alas (W2).
5.10     Keluarkan benda uji dari cetakan dengan extruder.
5.11     Potong benda uji menjadi tiga bagian (atas, tengah, bawah). Kemudian carilah besar kadar airnya.

VI. PERHITUNGAN
6.1         Berat isi tanah basah
g  wet = ( W2 – W1 )  [ gram/cm3 ]
                               V
6.2         Berat isi tanah kering
             γ_dry=γ_wet/(1+w)     [ gram⁄cm^2 ]

6.3         Berat isi kering ZAVC
         γ_dry=(Gs ∙γ_w)/(1+(w∙Gs))      [gram⁄cm^2 ]

-    gwet     = berat isi basah
-    gdry    = berat isi kering
-    g w     = berat isi air
-    Zavc = berat isi kering ZAVC
-    Gs     = berat jenis tanah
-    V      = volume cetakan
-    w      = kadar air benda uji
-    W1   = berat cetakan dengan/tanpa alas
-    W2   = berat cetakan dengan/tanpa alas + benda uji
6.4         Gambarkan grafik hubungan antara berat isi kering tanah (gdry) dan kadar air (w).
6.5   Dapatkan nilai berat isi kering tanah maksimum (gdry maks) dan kadar air optimum (OMC) dari grafik tersebut.


I.              HASIL PENGUJIAN
PEMADATAN TANAH (ASTM D - 1556)

Tanggal Pengujian       : 20 September 2013
Lokasi                         : Kali Universitas Negeri Malang       

Standart pemadatan    : Standar (Proctor)


Ø Cetakan       : 10,7   cm
Tinggi              : 11,73 cm
Volume           : 1053,3 cm3
Jumlah Lapis   : 3              
Jumlah tumbukan        : 25/ lapis    
Berat Penumbuk         : 4,54 kg



Penentuan Kadar Air
Nomor cawan
(A)

1
2
3
4
5
Berat cawan
(B)
gr
10.00
10.40
14.00
5.20
12.10
Berat cawan + tanah basah
(C)
gr
17.90
18.29
23.30
16.70
27.70
Berat cawan + tanah kering
(D)
gr
16.40
16.20
22.50
15.00
25.00
Berat air
(E=C-D)
gr
1.50
2.09
0.80
1.70
2.70
Berat tanah kering
(F=D-B)
gr
6.40
5.80
8.50
9.80
12.90
Kadar air
(w)
%
23.44
36.03
9.41
17.35
20.93



Penentuan Kepadatan
Nomor contoh
1
2
3
kadar air
(w)
%
10.00%
15.00%
20.00%
Berat cawan + tanah
(w2)
gr
2980
3400
3080
Berat cetakan
(w1)
gr
1760
1760
1760
Berat tanah basah
(wb)
gr
1220
1640
1320
Berat isi tanah basah
ɣb
gr
1.16
1.56
1.25
Berat isi tanah kering
ɣd
gr
1.05
1.55
1.25
 
Gambar. 3.15.  Grafik Hasil Pemadatan Tanah
 Kadar air (Wopt.) : 15 %

Kepadatan kering maksimum (ɣd max.) : 1,55 gr/cm³

VIII.             FOTO KEGIATAN












  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

andi mengatakan...

Sangat berguna gan......

Posting Komentar