I.
PENDAHULUAN
Uji pemasatan tanah
bertujuan untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume kering tanah
padat, dan untuk mengevaluasi tanah agar memenuhi syarat kepadatan. Untuk
mencapai berat volume kering maksimumnya diperlukan satu nilai kadar air
optimum.
Berat volume kering
bergantung pada kadar air, jenis tanah, dan usaha yang diberikan oleh alat
penumbuknya. Pengujian ini disebut juga dengan uji proctor.
II.
TUJUAN
PENGUJIAN
2.1 Praktikan dapat melaksanakan pemadatan tanah
dengan prosedur yang benar.
2.2 Praktikan dapat menggambarkan grafik hubungan
antara berat isi kering dan kadar air
untuk enersi pemadatan tertentu.
2.3 Praktikan dapat menentukan nilai berat isi
kering maksimum (gdry maks)
dan nilai kadar air optimum (OMC).
III.
PERALATAN
DAN BAHAN
3.1
Cetakan
(Mould) dengan diameter ±102 mm dan ±152 mm
3.2
Alat
penumbuk (hammer) dengan berat 2,5 kg dan 4,54 kg
3.3
Ayakan
No. 4 ( 4,75 mm) atau 3 / 4 “ ( 19mm)
3.4 Timbangan
dengan ketelitian 1,0 gram
3.5
Jangka sorong
3.6
Extruder
(alat pengeluar contoh tanah)
3.7
Oven
3.8
peralatan
penentuan kadar air
3.9
Alat
perata , talam, mistar, palu karet, dan tempat contoh
3.10
Tanah/
benda uji
lV.
PERSIAPAN BENDA UJI
4. 4.1 Ambil tanah contoh. Jika tanah masih lembab, keringkan
terlebih dahulu dengan menjemur atau mengoven tanah tersebut.
4. 4.2
Jika
tanah sudah kering, pukulah atau tumbuk tanah dengan palu karet agar tidak
tidak ada gumpalan- gumpalan tanah.
4.3
Ayaklah
tanah tumbukan tadi pada saringan No. 4 atau No. ¾.
4.4
Tanah yang lolos ayakan tadi kemudian timbang
sebanyak 2,5 kg atau 5 kg sejumlah yang dibutuhkan.
4.5 Tuangkan air sedikit-sedikit pada tanah yang ditimbang
tadi. Lalu aduk hingga rata.
V. PROSEDUR PENGUJIAN
5.1 Siapkan
cetakan / mould dalam keadaan bersih, lalu ukur tinggi, diameter, dan volume
cetakan tersebut. Kemudian timbang beratnya.
5.2
Olesi cetakan, alas dan leher penyambung dengan oli
secukpanya.
5.3
Ambil
benda uji, masukan sebagian kedalam mould di permukaan yang rata dan kuat.
5.4
Mould
diisi benda uji 1/3 bagian, lalu tumbuk 25 kali dengan rata.
5.5
Isi
2/3 bagian mould untuk lapisan kedua, kemudian di tumbuk 25 kali.
5.6
Isi
penuh mould untuk lapisan ketiga, lalu ditumbuk 25 kali.
5.7 Sebelum
menambahkan tanah untuk pemadatan lapis berikutnya, muka tanah hasil pemadatan
sebelumnya harus dikasarkan dengan pisau/ spatula.
5.8
Lepas
leher penyambung dan potong kelebihan tanah dengan pisau perata.
5.9
Bersihkan
bagian luar dan timbang dengan/ tanpa alas (W2).
5.10
Keluarkan
benda uji dari cetakan dengan extruder.
5.11
Potong
benda uji menjadi tiga bagian (atas, tengah, bawah). Kemudian carilah besar
kadar airnya.
VI. PERHITUNGAN
6.1
Berat
isi tanah basah
g wet = ( W2 – W1 ) [ gram/cm3 ]
V
6.2
Berat
isi tanah kering
γ_dry=γ_wet/(1+w) [ gram⁄cm^2 ]
6.3
Berat
isi kering ZAVC
γ_dry=(Gs ∙γ_w)/(1+(w∙Gs)) [gram⁄cm^2 ]
-
gwet = berat isi basah
-
gdry = berat isi
kering
- g
w = berat isi air
- Zavc = berat isi kering ZAVC
- Gs = berat jenis tanah
- V = volume cetakan
- w = kadar air benda uji
-
W1 = berat cetakan dengan/tanpa alas
-
W2 = berat cetakan dengan/tanpa alas + benda uji
6.4
Gambarkan
grafik hubungan antara berat isi kering tanah (gdry)
dan kadar air (w).
6.5 Dapatkan nilai berat isi kering tanah maksimum (gdry maks)
dan kadar air optimum (OMC) dari grafik tersebut.
I.
HASIL
PENGUJIAN
PEMADATAN TANAH (ASTM D -
1556)
Tanggal
Pengujian : 20 September 2013
Lokasi : Kali Universitas
Negeri Malang
Standart pemadatan : Standar (Proctor)
Ø
Cetakan : 10,7 cm
Tinggi : 11,73 cm
Volume :
1053,3 cm3
Jumlah Lapis : 3
Jumlah tumbukan :
25/ lapis
Berat Penumbuk :
4,54 kg
Penentuan
Kadar Air
Nomor cawan
|
(A)
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Berat cawan
|
(B)
|
gr
|
10.00
|
10.40
|
14.00
|
5.20
|
12.10
|
Berat cawan + tanah
basah
|
(C)
|
gr
|
17.90
|
18.29
|
23.30
|
16.70
|
27.70
|
Berat cawan + tanah
kering
|
(D)
|
gr
|
16.40
|
16.20
|
22.50
|
15.00
|
25.00
|
Berat air
|
(E=C-D)
|
gr
|
1.50
|
2.09
|
0.80
|
1.70
|
2.70
|
Berat tanah kering
|
(F=D-B)
|
gr
|
6.40
|
5.80
|
8.50
|
9.80
|
12.90
|
Kadar air
|
(w)
|
%
|
23.44
|
36.03
|
9.41
|
17.35
|
20.93
|
Penentuan
Kepadatan
Nomor contoh
|
1
|
2
|
3
|
|||
kadar air
|
(w)
|
%
|
10.00%
|
15.00%
|
20.00%
|
|
Berat cawan + tanah
|
(w2)
|
gr
|
2980
|
3400
|
3080
|
|
Berat cetakan
|
(w1)
|
gr
|
1760
|
1760
|
1760
|
|
Berat tanah basah
|
(wb)
|
gr
|
1220
|
1640
|
1320
|
|
Berat isi tanah basah
|
ɣb
|
gr
|
1.16
|
1.56
|
1.25
|
|
Berat isi tanah kering
|
ɣd
|
gr
|
1.05
|
1.55
|
1.25
|
Gambar.
3.15. Grafik Hasil Pemadatan Tanah
Kadar air (Wopt.) : 15 %
Kepadatan kering maksimum (ɣd max.)
: 1,55 gr/cm³
VIII.
FOTO
KEGIATAN